Adsense Indonesia
Follow Indonesiabaru on Twitter

Rabu, 06 Mei 2009

Skala Mohs

Skala Mohs adalah sebuah skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur tingkat kekerasan suatu mineral. Skala ini ditemukan oleh mineralogis Jerman, Friedrich Mohs tahun 1812. Mohs mendefinisikan 10 tingkatan kekerasan mineral, yang waktu itu telah ditemukan semuanya kecuali batu permata. Skala itu menunjukkan 1 untuk "terlunak" dan 10 untuk "terkeras". Kekerasan suatu bahan diukur dengan mencari bahan terkeras yang dapat digores oleh bahan yang diukur, dan/atau bahan terlunak yang dapat menggores bahan yang diukur. Sebagai contoh, jika suatu bahan dapat digores oleh apatit tetapi tidak bisa digores oleh fluorit, maka tingkat kekerasan bahan tersebut pada skala Mohs adalah 4,5.

Tabel di bawah ini menunjukkan perbandingan dengan kekerasan mutlak yang diukur oleh sklerometer.

Skala Mineral Kekerasan mutlak
1 Kapur (Mg3Si4O10(OH)2) 1
2 Gipsum (CaSO4·2H2O) 2
3 Kalsit (CaCO3) 9
4 Fluorit (CaF2) 21
5 Apatit (Ca5(PO4)3(OH-,Cl-,F-)) 48
6 Ortoklas Feldspar (KAlSi3O8) 72
7 Quartz (SiO2) 100
8 Topaz (Al2SiO4(OH-,F-)2) 200
9 Korundum (Al2O3) 400
10 Batu permata (C) 1500

Pada skala Mohs, kuku mempunyai nilai 2, uang koin tembaga bernilai 3, pisau 5, kaca 5,5 dan besi 6,5. Sebuah tabel alternatif diperkenalkan untuk mengakomodir bahan-bahan tambahan yang pada tabel lama memiliki angka kekerasan berada di antara 2 nilai.

Kekerasan Bahan atau mineral
1 Kapur
2 Gipsum
2,5 - 3 Emas, Perak
3 Kalsit, koin Tembaga
4 Fluorit
4 - 4,5 Platina
4 - 5 Besi
5 Apatit
6 Ortoklas
6,5 Pirit besi
6 to 7 Kaca, silika
7 Quartz
7 ke atas Baja
8 Topaz
9 Korundum
10 Garnet
11 Fused zirkonia
12 Fused alumina
13 Silikon karbida
14 Boron karbida
15 Batu permata

Artikel Terkait



1 komentar:

daftarharga14d mengatakan...

terima kasih informasinya kang

Posting Komentar

manusia gda yang sempurna, jadi mohon maaf kalo ada kekurangan, jd mhon berikan komentar buat blog ini biar bisa membangun..