Adsense Indonesia
Follow Indonesiabaru on Twitter

Senin, 11 Januari 2010

Keunikan Industri Tambang

Industri tambang memiliki sifat unik yang tidak dimiliki oleh industri lain.

Pemahaman tentang keunikan ini mutlak diperlukan bagi siapa saja yang ingin terjun di bisnis tambang, para profesional, atau yang ingin sekedar jadi pengamat. Berikut beberapa keunikan tersebut:

1. Padat modal

Bisnis tambang adalah bisnis padat modal. Dibutuhkan investasi besar untuk bergelut di bisnis ini. Pada banyak kasus, cadangan mineral umumnya ditemukan di daerah-daerah terpencil. Karena terpencil, jalan masuk ke lokasi tambang belum tentu ada. Hingga jadi tanggung jawab perusahaan untuk membuat jalan masuk itu.

Investasi besar juga dibutuhkan untuk membeli alat-alat tambang yang harganya selangit. Ini belum termasuk pembangunan pemukiman untuk pekerja dan bangunan kantor. Dari sini dapat dibayangkan, berapa duit yang dibutuhkan untuk membangun bisnis ini dari nol.

2. Masa persiapan produksi yang panjang

Cadangan tambang tidak mungkin ujug-ujug ditemukan. Langkah pertama tentu saja dengan memulai kegiatan pencarian (eksplorasi).

Eksplorasi ini pun tak selamanya berhasil. Sudah habis modal banyak eh cadangan yang menguntungkan ternyata tak kunjung ditemukan. Kalau sudah begini, terbuang percuma saja semua uang yang sudah dikeluarkan.

Anggap saja tim eksplorasi menemukan cadangan bagus, langkah selanjutnya adalah memperoleh ijin penambangan. Proses ini jelas butuh waktu.

Saat ijin sudah dikantongi, pembuatan jalan masuk dan segala sarana prasarana dapat dimulai. Setelah semua siap, tanah penutup (tambang terbuka) perlu dikupas dan terowongan (tambang bawah tanah) perlu digali sebelum cadangan dapat diambil.

Dari semua tahap itu, dapat dibayangkan panjangnya waktu yang mesti dilalui mulai dari eksplorasi hingga sebuah bahan tambang bisa diambil dan dijual. Lamanya waktu tentu saja bervariasi, tapi ini bisa berkisar antara 2 hingga mungkin 10 tahun.

Sebelum transaksi penjualan terjadi, selama itulah uang akan terus keluar.

3. Bisnis beresiko tinggi

Resiko tambang bervariasi mulai dari bencana alam (banjir, gempa bumi) hingga kesalahan teknis. Lereng pada tambang terbuka dapat saja longsor, terowongan yang digali dapat saja runtuh akibat desain yang tidak tepat. Satu kesalahan kecil dapat berakibat kerugian raksasa.

4. Berurusan dengan sumber daya yang tidak dapat diperbarui

Usia bisnis pertambangan di suatu daerah pasti terbatas. Pembatas ini tak lain adalah jumlah cadangan itu sendiri. Setelah cadangan habis dan tidak ditemukan cadangan lain, maka berakhirlah semua operasi.

Konsekuansi lain, kegiatan penambangan juga memerlukan kecermatan dalam desain dan pelaksanaan. Satu kesalahan desain dapat berakibat tidak dapat diambilnya cadangan yang terbatas dan tak terbarukan itu.

Artikel Terkait



0 komentar:

Posting Komentar

manusia gda yang sempurna, jadi mohon maaf kalo ada kekurangan, jd mhon berikan komentar buat blog ini biar bisa membangun..