Merupakan kegiatan untuk menghitung dan mempertimbangkan suatu endapan bahan galian ditambang dan atau diusahakan secara menguntungkan. Sebelum kegiatan perencanaan dan perancangan tambang diperlukan kegiatan study kelayakan yang menyajikan beberapan informasi :
1. Pendahuluan, ringkasan, pengertian-pengertian
2. Umum : lokasi, iklim, topografi sejarah, kepemilikan, status lahan, transportasi, dll
3. Permasalahan lingkungan : kondisi kini, baku, permasalahan yang perlu dilindungi, reklamasi lahan, study khusus, perizinan.
4. Faktor geologi : keberadaan endapan, genesa, struktur, mineralogy dan petrografi.
5. Cadangan bahan galian : prosedur eksplorasi, penemuan bahan galian, perhitungan jumlah cadangan, dan kadar rata-rata.
6. Perencanaan tambang : development, dan eksploitasi
7. Pengolahan : fasilitas ditempat yang diperlukan
8. Bangunan dipermukaan : lokasi dan perencanaan konstruksi
9. Fasilitas pendukung : listrik, pengadaan air, jalan masuk, lokasi tanah buangan, perumahan, dll
10. Karyawan : tenaga kerja dan staff
11. Pemasaran : survey ekonomi terhadap permintaan dan penawaran, harga kontrak jangka panjang, lahan pengganti, dll
12. Biaya : perkiraan biaya development dan biaya eksploitasi baik langsung tidak langsung dan biaya keseluruhan, biaya pengolahan, transportasi, peleburan, dll
13. Evaluasi ekonomi : evaluasi cadangan, klarifikasi cadangan dan sumber daya alam
14. Proyeksi keuntungan : perhitungan keuntungan minimal (margin) yang didasarkan pada kisaran COG dan harga
Gambar :
Tahap perencanaan tambang yaitu :
1. Pengumpulan data, pengolahan data utama dan penunjang
2. Perencanaan tambang
3. Perencanaan penunjang tambang
Tolak ukur teknikal yaitu :
1. Penyebaran geologi (stratigrafi, struktur, dll)
2. Mutu bahan galian (sebaran kadar, kadar yang ditambang, COG, pencampuran)
3. Pembatas geoteknik/geomekanik (kuat tekan, kuat geser, kuat tarik)
4. Pembatas hidrologi, geohidrologi (air tanah, permeabilitas)
5. Pembatas topografi (keterjalan lereng bukit)
6. Pembatas geometri endapan (ketebalan, kedalaman, jarak dan tata ruang)
7. Pembatas cara penambangan dan peralatan yang digunakan
8. Manajemen (proyek, perencanaan, operasi)
9. Teknologi penambangan, pengolahan, dan pemanfaatan
Tolak ukur tata lingkungan :
1. Keadaan awal
2. Keadaan selama penambangan
3. Keadaan pasca penambangan
4. Multiflier effect dari proyek
5. Nilai tambah
6. Manajemen lingkungan
Tolak ukur keekonomian :
1. Nilai aset yang dimiliki
2. Tersedianya pasar (jarak,/lokasi, skala operasi, jumlah, spesifikasi mutu, harga, kurun waktu kontrak, pesaing, dll
3. Titik pulang pokok
4. Harga produk
5. Biaya operasi
6. Biaya investasi
7. Penyiapan dana investasi
8. Badan usaha dan pengurusan
9. Laba dan kemampulabaan
10. Resiko dan ketidakpastian
Rancangan tolak ukur ultimate (penggalian, penimbunan) :
1. Lokasi,
2. Geometri ultimate (batas penggalian, batas penimbunan, bentuk)
3. Urutan penambangan/penimbunan
4. Rencana produksi keseluruhan (jumlah, mutu, nisbah kupas, jadwal, umur tambang)
5. Rencana bagan alir
6. Rencana tata letak
7. Rencana interior tambang
8. Rencana alat
9. Rencana jalan angkut
10. Rencana penirisan
Rancangan Tambang Sektoral :
1. Geometri tambang sektoral/tiap blok 5 tahunan (batas, bentuk, dll)
2. Cadangan tertambang sektoral
3. Urutan penggalian/penimbunan sektoral
4. Rencana produksi (jumlah, mutu, nisbah kupas, jadwal)
Rencana Investasi :
1. Telaah kelayakan secara tekno-enviro-ekonomi (kelayakan usaha dari tambang tersebut)
2. Mencari sumber dana investasi
a. Modal sendiri
b. Modal pinjaman
c. Bank, dalam perbankan dikenal istilah 3R dan 5C dalam pemberian pinjaman kredit
*) Return (bunga pinjaman) *) Repayment capacity (kemampuan pengembalian) *) Risk bearing ability (faktor resiko) *) Character, capacity, capital, collateral, dan condition (5C) d. Pasar modal
Rencana Pemasaran :
1. Jumlah, berkaitan dengan : kemampuan produksi dari tambang, kemampuan pengangkutan dari prasarana angkutan ke pelabuhan
2. Mutu, berkaitan dengan : konsumen/jenis pemanfaatan seperti semen, PLTU, teknologi yang sanggup mengubah produk yang dihasilkan, produk tunggal, produk olahan, dll.
3. Jangka waktu, meliputi : kontrak jangka panjang (5 - 10 tahun), kontrak jangka menengah (2 - 4 tahun) dan kontrak jangka pendek (6 - 12 bulan)
4. Lokasi, berkaitan dengan : jarak, cara mengangkut dan sebaran, biaya angkutan
5. Harga, meliputi : harga promosi, harga bersaing, harga jangka panjang, jangka pendek, harga berkaitan dengan laba, jadi harga harus lebih besar daripada biaya (biaya investasi + biaya operasi)
6. Pesaing dan kebersaingan
7. Peraturan yang berlaku
1 komentar:
terima kasih banyak infonya sangat berharga buat saya yg sedang coba menyusun sistem kelayakan usaha tambang marmer. kalo bisa bantu hub email saya di c_tonnie@yahoo.com
Posting Komentar
manusia gda yang sempurna, jadi mohon maaf kalo ada kekurangan, jd mhon berikan komentar buat blog ini biar bisa membangun..